Selasa, 27 Maret 2012

MAKALAH PERENCANAAN SISTEM PEMBELAJARAN PAI HUBUNGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terealisasi dengan baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sebagai Uswatun Hasanah bagi hidup dan kehidupan di muka bumi ini.
 Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Terutama dosen pengampuh  Nurlaila M.Pd.I, selaku dosen pengampuh mata kuliah Perencanaan Sistem Pembelajaran PAI.
Harapan penulis mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Penulis menyadari banyak sekali kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu demi penyempurnaannya penulis mengarapkan masukan dari semua pihak.

                                                                                                     
Palembang, Juni 2011

Penulis









A.   Pendahuluan
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam menunjang. kemajuan kehidupan. Pendidikan memberikan hal-hal yang substatif dalam mengelola proses kehidupan. Pendidikan tidak lepas dari teroptimalnya aktivitas-aktivitas proses pendidikan.
Dalam proses pendidikan harus melihat aktivitas pembelajaran yang dilakukan. Teroptimalnya peran kegiatan pembelajaran akan menentukan suksesi proses pendidikan. Ketika menjalankan aktivitas pembelajaran perlu rencana dan strategi serta panduan agar berjalan sesuai dengan visi yang dibuat. Panduan dan rencana itu harus disusun dalam komposisi yang matang. Panduan dan rencana itu adalah Kurikulum.
Bagaimanakah peran penting kurikulum dalam aktivitas pembelajaran? Dalam makalah ini akan dibahas peran dan fungsi kurikulum dalam aktivitas pembelajaran.

A.   Kurikulum
  1. Pengertian Kurikulum
Kurikulum dipandang sebagai program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam mencapai tujuan pendidikan. Apabila pelaksanaan kurikulum berjalan dengan baik maka tujuan pendidikan akan terpenuhi. Begitupun sebaliknya, jika pelaksanaannya terhambat atau kurang maksimal maka tujuan pendidikan tidak akan terpenuhi. Kurikukulum secara bahasa berasal dari kata “currir” yang berasal dari bahasa yunani yang berarti pelari dan “curere” yang artinya “berlari”. Jadi kuriklum berasal dari dunia olahraga pada zaman romawi kuno di yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai finnish.[1] Menurut sebagian ahli, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktifitas belajar mengajar.[2] Selaim itu kurikulum juga merupakan garis besar materi dari suatu bidang pelajaran yang telah dipilih untuk dijadikan objek bidang.[3]
            Dengan demikian kurikulum merupakan sarana yang penting dan sangat menunjang dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional. Proses pembeajaran akan berjalan terarah dan memiliki orientasi yang jelas apabila didukung oleh serangkaian rencana dan strategi yang disebut Kurikulum.
  1. Jenis-jenis Kurikulum
  1. Separated Subject Curriculum
Kurikulum dipahami sebagai kurikulum mata pelajaran yang terpisah satu sama lainnya. Kurikulum mata pelajaran terpisah berarti kurikulumnya dalam bentuk mata pelajaran yang terpisah-pisah yang kurang mempunyai keterkaitan dengan mata pelajaran lainnya. Konsekuensinya, peserta didik harus makin banyak mengambil mata pelajaran.
  1. Corelated Curriculum
Kurikulum jenis ini memgandung makna bahwa sejumlah mata pelajran dihubungkan antara satu dengan yang lain, sehingga ruang lingkup bahan yang tercakup semakin luas. Sebagai contoh, pada mata pelajaran fiqih dapat dihubungkan dengan mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadist.
c. Broad Fields Curriculum
Kurikulum Board Fields kadang- kadang disebut kurikulum fusi, tailor dan Alexander menyebutkan dengan sebutan the board field of subject matter. Board menghapuskan batas-batas dan menyatukan mata pelajaran ( Subject Matters ) yang berhubungan erat.


B.   Pembelajaran
  1. Pengertian Pembelajaran
Menurut beberapa ahli, pembelajaran adalah serangkaian aktifitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar. Sementara menurut Yusufhudi Miarsu memaknai istilah pembelajaran sebagai aktifitas atau kegiatan yang terfokus pada kondisi dan kepentingan pembelajaran ( Learnod Centered ). Istilah pembelajaran digunakan untuk menggantikan istilah pembelajaran yang lebih bersifat sebagai aktifitas yang terfokus pada guru ( Teacher Centered ). Oleh karena itu, kegiatan pengajaran perlu dibedakan dari kegiatan pembelajaran.
  1. Teori-teori Pembelajaran
  1. Behavioristik
Pembelajararan selalu memberi stimulur kepada siswa, agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubungan stimulur dan respons ini bila diulang akan menjadi suatu kebiasaan selanjutnya. Bila siswa menemukan kesulitan atau masalah  guru menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi sehingga akhirnya diperoleh hasil.
  1. Kognitivisme
Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memperoleh pemahaman, sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media alat Bantu. Di samping itu menyampaikan pengajaran dengan berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode.
  1. Humanistik
Dalam pembelajaran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar agar dapat memperoleh hasil.
  1. Sosial Pemerhatian
Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan bandore (1986) mengenal pasti empat unsur utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan. Yaitu pemerhatian (attention), mengingat (ro tention), reproduksi (reprokduksion), dan penangguhan (reinforcement), motivasi (motivion). Implikasi daripada kaidah ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara:
§  Penyampaian harus interaktif dan menarik
§  Demonstrasi guru hendaklah jelas
C.   Hubungan Kurikulum dengan Pembelajaran
                 Kalau diamati secara saksama antara kurikulum dengan pembelajaran dengan memperhatikan definisi di atas maka, kedua permasalahan tersebut dapat dikatakan kurikulum dengan pembelajaran sangat erat hubungannya, ibarat pepatah setali mata uang yakni saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Hal ini dipertegas dengan pendapatnya Mac Donald, menurutnya, sistem persekolahan tersebut atas empat subsistem, yaitu:
  1. Menagajar merupakan kegiatan atau perlakuan profesional yang diberikan oleh guru kepada peserta didik.
  2. Belajar merupakan kegiatan atau upaya yang dilakukan siswa sebagai respons terhadap kegiatan mengajar yang diberikan guru.
  3. Pembelajaran adalah keseluruhan pertautan kegiatan yang memungkinkan dan berkenaan dengan terjadinya interaksi belajar mengajar.
  4. Kurikulum merupakan suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

                 Pendapat serupa yakni Zais, dia menjelaskan bahwa, kebaikan suatu kurikulum tidak dapat dinilai dari dokumen tertulisnya saja, melainkan harus dinilai dalam proses pelaksanan fungsinya di dalam kelas. Kurikulum bukan hanya merupakan rencana tertulis bagi pengajaran, melainkan sesuatu yang fungsional yang beroprasi dalam kelas yang memberikan pedoman dan mengatur lingkungan kegiatan yang berlangsung di dalam kelas. Rencana tertulis merupakan dokumen kurikulum (curriculum document or inert curriculum). Sedangkan kurikulum yang dioprasional di kelas merupakan kurikulum fungsional.
                 Kedua pendapat tokoh tersebut sejalan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau kurikulum 2006 yang tercantum dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.
                 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan inilah yang saat ini oleh semua lembaga pendidikan di Indonesia di mana kurikulum tersebut tidak hanya berisi materi pelajaran, struktur kurikulum, jumlah jam tatap muka perminggu tetapi mencakup tentang desain intraksional atau Rencana Program yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar guru. Sebagaimana diatur oleh Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP).
                 Sedangkan menurut Taba, batas antara kurikulum dan pembelajaran sangat relatif, bergantung pada tafsiran guru. Sebagai contoh dalam kurikulum (tertulis), isi harus digambarkan serinci mungkin agar mudah dipahami guru, tetapi cukup luas dan umum sehingga memungkinkan mencakup semua bahan yang dipilih oleh guru sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa serta kemampuan guru. Kurikulum memberikan pegangan bagi pelaksanaan pengajaran di kelas, tetapi merupakan tugas dan tanggung jawab guru untuk membelajarkannya.
Selain itu secara gamblang dapat diketahui letak hubungan antara pembelajran dan kurikulum antara lain sebagai berikut:
1.      Putusan kurikulum menjadi  dasar pelaksanaan pembelajaran
2.      Pembelajaran secara tidak langsung mempengaruhi putusan kulrikulum
3.      Dalam merumuskan tujuan dan kompetensi siswa dalam proses pembelajaran diperlukan kurikum sebagai aspek pedoman yang harus dimiliki guru
4.      Kurikulum mempengaruhi isi atau materi yang harus disampaikan guru dalam proses pembelajaran
5.      Dengan adanya kurikulum memudahkan guru dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran
Dengan demikian kurikulum dan proses pembelajaran merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, satu sama lain saling berhubungan. Jika dalam proses pembelajaran tidak memiliki kurikulum maka, akan dapat dipastikan proses pembelajaran tidak akan berjalan terarah.


E. Kesimpulan
Kurikulum merupakan panduan dan pedoman dalam proses pembelajaran. Ada beberapa jenis kurikulum :
§  Separated Subject Curriculum
§  Corelated Curriculum
§  Board Fiels Curriculum
Rencana dan strategi yang disusun dalam kurikulum akan sangat menunjang keberhasilan proses pembelajaran.Ada beberapa teori pembelajaran:
§  Behavioristik
§  Kognitivisme
§  Humanistik
§  Sosial Pemerhatian
 Selain itu dengan adanya kurikulum, proses pembelajaran akan berjalan terarah sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dengan kata lain peran kurikulum amatlah penting dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Selain itu secara gamblang dapat diketahui letak hubungan antara pembelajran dan kurikulum antara lain sebagai berikut:
1.      Putusan kurikulum menjadi  dasar pelaksanaan pembelajaran
2.      Pembelajaran secara tidak langsung mempengaruhi putusan kulrikulum
3.      Dalam merumuskan tujuan dan kompetensi siswa dalam proses pembelajaran diperlukan kurikum sebagai aspek pedoman yang harus dimiliki guru
4.      Kurikulum mempengaruhi isi atau materi yang harus disampaikan guru dalam proses pembelajaran
5.      Dengan adanya kurikulum memudahkan guru dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat dalam proses pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

·         Hawi, Akmal. Kompetensi Guru PAI, Palembang: IAIN Press, 2006.
·         Idi, Abdullah. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2007.
·         Suparlan. Modul kurikulum dan Pengembangan Materi Pembelajaran. Jakarta
·         Www.Omsalim. com.
·         Www. Wikipedia. com.


[1] Modul kurikulum dan Pengembangan Materi Pembelajaran. Suparlan, (Jakarta)
[2] Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik. Abdullah Idi, (Yokyakarta: Ar-Ruz Media, 2007). hal: 206
[3] Kompetensi Guru PAI, Akmal Hawi. (Palembang: IAIN Press, 2006). hal: 43